TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI, Gita Amperiawan, menargetkan perusahannya bisa ikut memproduksi komponen pesawat tempur Rafale melalui program offset (paket tambahan) dan transfer teknologi. Jet generasi 4.5 yang diandalkan oleh negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) ini masuk dalam kontrak pengadaan pesawat tempur Pemerintah Indonesia.
“Kami juga punya production work package, beberapa bagian dari pesawat Rafale akan diproduksi (secara) lokal di Indonesia,” katanya di sela pertemuan PTDI dan Kementerian Pertahanan dengan awak media di hanggar PTDI Bandung, Jumat, 27 September 2024.
Menurut Gita, skema transfer pengetahuan itu memberi peluang peningkatan kapasitas bagi PTDI. Ke depannya, dia berharap perseroan bisa menjadi bagian dari rantai pasok global. “Kita harus bisa mengambil kemampuan MRO (perbaikan dan pemeliharaan) dan beberapa teknologi kunci,” tuturnya.
Rafale termasuk pesawat omnirole yang bisa menjalani berbagai jenis misi mulai pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, hingga serangan anti-kapal. Bila ditotal hingga awal 2024, Kementerian Pertahanan menyepakati kontrak pengadaan 42 unit jet Rafale dengan produsennya, Dassault Aviation.
Beberapa komponen yang berpotensi diproduksi PTDI, kata Gita, antara lain landing gear door “Itu kalau tidak salah di bagian bawah. Teknologi komposit.
Melalui offset, PTDI bisa menyerap informasi mengenai kebutuhan jet tempur tersebut dari Dassault Aviation. Gita memastikan entitasnya juga memiliki mimpi yang lebih besar, yaitu membangun pesawat tempur sendiri. “Ke depan kita punya kemampuan di bidang produksi fighter.”
Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban, mengatakan fase offset dan transfer teknologi masih menunggu rampungnya pengiriman Rafale, kemungkianan setelah 2027. “Kami masih dikualifikasi oleh mereka (Dassault Aviation), tapi kita punya kemampuan (produksi komponen) itu,” ucapnya dalam kegiatan yang sama.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Edwin Adrian Sumantha, memastikan lembaganya selalu mendorong PTDI untuk memaksimalkan offset dari segala kontrak pembelian alutsista. “Kita banyak melaksanakan kegiatan kontrak yang di dalamnya terdapat transfer teknologi, termasuk offset.”
Source : https://tekno.tempo.co/read/1922053/ptdi-ingin-ikut-produksi-komponen-jet-tempur-rafale-ini-bagian-yang-bisa-digarap-sendiri
Marketing PTDI :
marketing-ptdi@indonesian-aerospace.com
Sekretariat PTDI :
sekretariatptdi@indonesian-aerospace.com