16 Januari 2025

PTDI dan Thales Belgiun kembali berkolaborasi memproduksi roket 2,75 inci untuk kebutuhan dalam negeri dan kawasan regional

AIRSPACE REVIEW – Dalam rangka mengaktifkan kembali kolaborasi yang pernah terjalin, Thales Belgium (Thales Belgia) melakukan kunjungan ke Kawasan Produksi III PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang berada di Tasikmalaya, Rabu (15 /1).

Delegasi Thales Belgium dipimpin oleh Domain Director Thales Belgium, Thomas Colinet, diterima langsung oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI Moh Arif Faisal dan jajaran Manajemen PTDI.

Dalam kunjungan ini, delegasi Thales Belgium melihat langsung fasilitas produksi Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR), dua produk roket andalan PTDI untuk memenuhi kebutuhan sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (TNI).

PTDI memiliki sejarah panjang dalam pengembangan roket. Pada tahun 1985-1996, IPTN (sekarang PTDI) telah memperoleh lisensi resmi dari Forges de Zeebrugge S.A. (sekarang Thales Belgium) untuk memproduksi motor rocket kaliber 2,75 inci (70 mm).

Kerja sama ini dibangkitkan kembali melalui rencana penandatanganan Framework Agreement yang mencakup pemasaran bersama, penjualan dan produksi roket 2,75 inci. Untuk pasar domestik, PTDI menggunakan kode RD dan WD.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, terbuka juga peluang untuk pasar ekspor di kawasan regional.

PTDI sendiri telah berhasil mengintegrasikan roket 2,75 inci ke berbagai platform udara milik TNI AD, TNI AU dan TNI AL, baik helikopter maupun pesawat sayap tetap.

Beberapa platform yang telah teruji kompatibel dengan roket ini meliputi helikopter AS555 Fennec, NBO105, Bell 212, NBell 412, NAS332 Super Puma, serta pesawat tempur F-16 dan EMB-314 Super Tucano.

Selain itu, roket tersebut kini juga dapat diaplikasikan pada helikopter AH-64 Apache, Mi-35P dan S-70 Black Hawk.

Sejak tahun 1985, PTDI telah berhasil memproduksi dan mengirimkan lebih dari 43.000 unit roket FFAR dan WAFAR 2,75 inci dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai sekitar 20% hingga 40%. PTDI mampu memproduksinya sendiri hingga 10.000 unit/tahun.

Sedangkan untuk hulu ledaknya (warhead), PTDI telah berhasil memproduksi lebih dari 40.000 unit dengan TKDN 60% hingga 85%, yang kapasitas produksinya mampu mencapai 5.000 unit/tahun.

Dalam hal sertifikasi, pada tahun 2019 PTDI memperoleh Military Air Weapon Type Certificate (TC) dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) untuk beberapa komponen strategis, seperti Smoke Warhead WD-703 dan Rocket Motor RD-7010.

Pada tahun 2021, PTDI kkembali memperoleh sertifikasi yang sama untuk Rocket Motor RD-702 Mod.4, dan Rocket Motor RD-701.

Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa produk roket PTDI telah memenuhi standar keamanan dan kualitas, serta layak digunakan untuk mendukung TNI dalam menjaga kedaulatan negara. (RBS)

Source: https://www.airspace-review.com/2025/01/15/ptdi-dan-thales-belgium-kembali-berkolaborasi-memproduksi-roket-275-inci-untuk-kebutuhan-dalam-negeri-dan-kawasan-regional/

18 September 2025
Menhan Sjafrie Cek Heli H225M, Siap Jadi Pusat Komando Udara

18 September 2025
Menhan Sjafrie Jajal Helikopter H225M Produksi PTDI

18 September 2025
Menhan Uji Terbang Helikopter Kolaborasi PTDI dan Airbus H225M

15 September 2025
Pesawat Airbus A320 Citilink PK-GLN Kembali Hidup, Diperbaiki oleh GMF Aeroasia

15 September 2025
PTDI Didorong Perkuat Industri Dirgantara Indonesia dengan Inovasi Pesawat N219

15 September 2025
Bandara Bali Utara Ditargetkan Setara Changi, PT BIBU Gandeng PTDI dan LEN

Pencarian Berita